Jumat, 28 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺳَﻠَﺎﻡٍ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪَﺓُ ﻋَﻦْ ﻫِﺸَﺎﻡٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﺃَﻣَﺮَﻫُﻢْ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ ﺑِﻤَﺎ ﻳُﻄِﻴﻘُﻮﻥَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﻟَﺴْﻨَﺎ ﻛَﻬَﻴْﺌَﺘِﻚَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗَﺪْ ﻏَﻔَﺮَ ﻟَﻚَ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻚَ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺄَﺧَّﺮَ ﻓَﻴَﻐْﻀَﺐُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻌْﺮَﻑَ ﺍﻟْﻐَﻀَﺐُ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻥَّ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ ﻭَﺃَﻋْﻠَﻤَﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻧَﺎ (19) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian para sahabat berkata; "Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjadi marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻣَﺴْﻠَﻤَﺔَ ﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺻَﻌْﺼَﻌَﺔَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻮﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎﻝِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻏَﻨَﻢٌ ﻳَﺘْﺒَﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺷَﻌَﻒَ ﺍﻟْﺠِﺒَﺎﻝِ ﻭَﻣَﻮَﺍﻗِﻊَ ﺍﻟْﻘَﻄْﺮِ ﻳَﻔِﺮُّ ﺑِﺪِﻳﻨِﻪِ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦِ (18) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'Sha'ah dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hampir saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﻴَﻤَﺎﻥِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﺷُﻌَﻴْﺐٌ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﺃَﺑُﻮ ﺇِﺩْﺭِﻳﺲَ ﻋَﺎﺋِﺬُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻥَّ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓَ ﺑْﻦَ ﺍﻟﺼَّﺎﻣِﺖِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺷَﻬِﺪَ ﺑَﺪْﺭًﺍ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﺣَﺪُ ﺍﻟﻨُّﻘَﺒَﺎﺀِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻌَﻘَﺒَﺔِ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺣَﻮْﻟَﻪُ ﻋِﺼَﺎﺑَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ ﺑَﺎﻳِﻌُﻮﻧِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺴْﺮِﻗُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺰْﻧُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻘْﺘُﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْﻟَﺎﺩَﻛُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺄْﺗُﻮﺍ ﺑِﺒُﻬْﺘَﺎﻥٍ ﺗَﻔْﺘَﺮُﻭﻧَﻪُ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻳْﺪِﻳﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻠِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻌْﺼُﻮﺍ ﻓِﻲ ﻣَﻌْﺮُﻭﻑٍ ﻓَﻤَﻦْ ﻭَﻓَﻰ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﻌُﻮﻗِﺐَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻛَﻔَّﺎﺭَﺓٌ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺛُﻢَّ ﺳَﺘَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﻬُﻮَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﻋَﻔَﺎ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﻋَﺎﻗَﺒَﻪُ ﻓَﺒَﺎﻳَﻌْﻨَﺎﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚ (17) Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Idris 'Aidzullah bin Abdullah , bahwa 'Ubadah bin Ash Shamit adalah sahabat yang ikut perang Badar dan juga salah seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika berada ditengah-tengah sebagian sahabat: "Berbai'atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak bermaksiat dalam perkara yang ma'ruf. Barangsiapa diantara kalian yang memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang melanggar dari hal tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu adalah kafarat baginya, dan barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut kemudian Allah menutupinya (tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya kembali kepada Allah, jika Dia mau, dimaafkannya atau disiksanya". Maka kami membai'at Beliau untuk perkara-perkara tersebut.
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﻮَﻟِﻴﺪِ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒْﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺃَﻧَﺴًﺎ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺁﻳَﺔُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﺣُﺐُّ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِ ﻭَﺁﻳَﺔُ ﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﺑُﻐْﺾُ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِ (16) Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdullah bin Jabar , berkata; aku mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum) Anshar".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﺜَﻨَّﻰ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏِ ﺍﻟﺜَّﻘَﻔِﻲُّ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﻳُّﻮﺏُ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻗِﻠَﺎﺑَﺔَ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺛَﻠَﺎﺙٌ ﻣَﻦْ ﻛُﻦَّ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﺟَﺪَ ﺣَﻠَﺎﻭَﺓَ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻤَّﺎ ﺳِﻮَﺍﻫُﻤَﺎ ﻭَﺃَﻥْ ﻳُﺤِﺐَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀَ ﻟَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﺃَﻥْ ﻳَﻜْﺮَﻩَ ﺃَﻥْ ﻳَﻌُﻮﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮِ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﺃَﻥْ ﻳُﻘْﺬَﻑَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ (15) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﻌْﻘُﻮﺏُ ﺑْﻦُ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻋُﻠَﻴَّﺔَ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﺑْﻦِ ﺻُﻬَﻴْﺐٍ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺡ ﻭ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺁﺩَﻡُ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﻛُﻮﻥَ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﻟِﺪِﻩِ ﻭَﻭَﻟَﺪِﻩِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ (14) Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan telah menceritakan pula kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya".

Minggu, 23 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﻌْﻘُﻮﺏُ ﺑْﻦُ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻋُﻠَﻴَّﺔَ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﺑْﻦِ ﺻُﻬَﻴْﺐٍ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺡ ﻭ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺁﺩَﻡُ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﻛُﻮﻥَ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﻟِﺪِﻩِ ﻭَﻭَﻟَﺪِﻩِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ (14) Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan telah menceritakan pula kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qotadah dari Anas berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya".

Jumat, 21 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﻴَﻤَﺎﻥِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﺷُﻌَﻴْﺐٌ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟﺰِّﻧَﺎﺩِ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﺄَﻋْﺮَﺝِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻮَﺍﻟَّﺬِﻱ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﻛُﻮﻥَ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﻟِﺪِﻩِ ﻭَﻭَﻟَﺪِﻩِ (13) Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﻤْﺮُﻭ ﺑْﻦُ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴْﺚُ ﻋَﻦْ ﻳَﺰِﻳﺪَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﺳَﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻗَﺎﻝَ ﺗُﻄْﻌِﻢُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺗَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﺮِﻑْ (11) Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin 'Amru ; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".

Selasa, 18 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺴَﺪَّﺩٌ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﻋَﻦْ ﺷُﻌْﺒَﺔَ ﻋَﻦْ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻋَﻦْ ﺣُﺴَﻴْﻦٍ ﺍﻟْﻤُﻌَﻠِّﻢِ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻗَﺘَﺎﺩَﺓُ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺤِﺐَّ ﻟِﺄَﺧِﻴﻪِ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ (12) Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah dari Qotadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan dari Husain Al Mu'alim berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﻤْﺮُﻭ ﺑْﻦُ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴْﺚُ ﻋَﻦْ ﻳَﺰِﻳﺪَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﺳَﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻗَﺎﻝَ ﺗُﻄْﻌِﻢُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺗَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﺮِﻑْ (11) Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin 'Amru ; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".

Senin, 17 November 2014

Ngamplas meja belajar

Putratuban

Putratuban

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﻤْﺮُﻭ ﺑْﻦُ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴْﺚُ ﻋَﻦْ ﻳَﺰِﻳﺪَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﺳَﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻗَﺎﻝَ ﺗُﻄْﻌِﻢُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺗَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﺮِﻑْ (11) Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid berkata, Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin 'Amru ; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".
http://m.hidayatullah.com/kajian/hikmah/read/2014/11/12/33081/beli-tunggangan-dan-pergi-ke-mesir-hanya-untuk-peroleh-satu-hadits.html

Minggu, 16 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺳَﻌِﻴﺪُ ﺑْﻦُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦِ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﻘُﺮَﺷِﻲُّ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑِﻲ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺑُﺮْﺩَﺓَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻣُﻮﺳَﻰ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻱُّ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺳَﻠِﻢَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ ﻣِﻦْ ﻟِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻭَﻳَﺪِﻩِ (10) Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: 'Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapa yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya".
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺁﺩَﻡُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺇِﻳَﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺷُﻌْﺒَﺔُ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ ﻭَﺇِﺳْﻤَﺎﻋِﻴﻞَ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺸَّﻌْﺒِﻲِّ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﻣَﻦْ ﺳَﻠِﻢَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ ﻣِﻦْ ﻟِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻭَﻳَﺪِﻩِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﻋَﺒْﺪ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺩَﺍﻭُﺩُ ﻫُﻮَ ﺍﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﻫِﻨْﺪٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺍﺑْﻦَ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻰ ﻋَﻦْ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﻣِﺮٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ (9) Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dan Isma'il bin Abu Khalid dari Asy Sya'bi dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah " Abu Abdullah berkata; dan Abu Mu'awiyyah berkata; Telah menceritakan kepada kami Daud , dia adalah anak Ibnu Hind, dari 'Amir berkata; aku mendengar Abdullah , maksudnya ibnu 'Amru, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan berkata Abdul A'laa dari Daud dari 'Amir dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋُﺒَﻴْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﺣَﻨْﻈَﻠَﺔُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﻜْﺮِﻣَﺔَ ﺑْﻦِ ﺧَﺎﻟِﺪٍ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺑُﻨِﻲَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻤْﺲٍ ﺷَﻬَﺎﺩَﺓِ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻗَﺎﻡِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟْﺤَﺞِّ ﻭَﺻَﻮْﻡِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ (7) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".

Ulang tahun angga

Angga ulang tahun

Kamis, 13 November 2014

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟْﻴَﻤَﺎﻥِ ﺍﻟْﺤَﻜَﻢُ ﺑْﻦُ ﻧَﺎﻓِﻊٍ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﺷُﻌَﻴْﺐٌ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﻋُﺒَﻴْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋُﺘْﺒَﺔَ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﺃَﻥَّ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦَ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻩُ ﺃَﻥَّ ﺃَﺑَﺎ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﺑْﻦَ ﺣَﺮْﺏٍ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻩُ ﺃَﻥَّ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﺃَﺭْﺳَﻞَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓِﻲ ﺭَﻛْﺐٍ ﻣِﻦْ ﻗُﺮَﻳْﺶٍ ﻭَﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺗِﺠَﺎﺭًﺍ ﺑِﺎﻟﺸَّﺄْﻡِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺪَّﺓِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺎﺩَّ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺑَﺎ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﻭَﻛُﻔَّﺎﺭَ ﻗُﺮَﻳْﺶٍ ﻓَﺄَﺗَﻮْﻩُ ﻭَﻫُﻢْ ﺑِﺈِﻳﻠِﻴَﺎﺀَ ﻓَﺪَﻋَﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻣَﺠْﻠِﺴِﻪِ ﻭَﺣَﻮْﻟَﻪُ ﻋُﻈَﻤَﺎﺀُ ﺍﻟﺮُّﻭﻡِ ﺛُﻢَّ ﺩَﻋَﺎﻫُﻢْ ﻭَﺩَﻋَﺎ ﺑِﺘَﺮْﺟُﻤَﺎﻧِﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﻗْﺮَﺏُ ﻧَﺴَﺒًﺎ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺰْﻋُﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻧَﺒِﻲٌّ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻗْﺮَﺑُﻬُﻢْ ﻧَﺴَﺒًﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﺩْﻧُﻮﻩُ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﻗَﺮِّﺑُﻮﺍ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑَﻪُ ﻓَﺎﺟْﻌَﻠُﻮﻫُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﻇَﻬْﺮِﻩِ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺘَﺮْﺟُﻤَﺎﻧِﻪِ ﻗُﻞْ ﻟَﻬُﻢْ ﺇِﻧِّﻲ ﺳَﺎﺋِﻞٌ ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻦْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺬَﺑَﻨِﻲ ﻓَﻜَﺬِّﺑُﻮﻩُ ﻓَﻮَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺀُ ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﺛِﺮُﻭﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻛَﺬِﺑًﺎ ﻟَﻜَﺬَﺑْﺖُ ﻋَﻨْﻪُ ﺛُﻢَّ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﻭَّﻝَ ﻣَﺎ ﺳَﺄَﻟَﻨِﻲ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥْ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﻴْﻒَ ﻧَﺴَﺒُﻪُ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﻗُﻠْﺖُ ﻫُﻮَ ﻓِﻴﻨَﺎ ﺫُﻭ ﻧَﺴَﺐٍ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻗَﺎﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃَﺣَﺪٌ ﻗَﻂُّ ﻗَﺒْﻠَﻪُ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺁﺑَﺎﺋِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣَﻠِﻚٍ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺄَﺷْﺮَﺍﻑُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﺘَّﺒِﻌُﻮﻧَﻪُ ﺃَﻡْ ﺿُﻌَﻔَﺎﺅُﻫُﻢْ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﺑَﻞْ ﺿُﻌَﻔَﺎﺅُﻫُﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻳَﺰِﻳﺪُﻭﻥَ ﺃَﻡْ ﻳَﻨْﻘُﺼُﻮﻥَ ﻗُﻠْﺖُ ﺑَﻞْ ﻳَﺰِﻳﺪُﻭﻥَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﺮْﺗَﺪُّ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺳَﺨْﻄَﺔً ﻟِﺪِﻳﻨِﻪِ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥْ ﻳَﺪْﺧُﻞَ ﻓِﻴﻪِ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺘَّﻬِﻤُﻮﻧَﻪُ ﺑِﺎﻟْﻜَﺬِﺏِ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﻣَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻐْﺪِﺭُ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﺎ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻣِﻨْﻪُ ﻓِﻲ ﻣُﺪَّﺓٍ ﻟَﺎ ﻧَﺪْﺭِﻱ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﻓَﺎﻋِﻞٌ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻟَﻢْ ﺗُﻤْﻜِﻨِّﻲ ﻛَﻠِﻤَﺔٌ ﺃُﺩْﺧِﻞُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻏَﻴْﺮُ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺔِ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻬَﻞْ ﻗَﺎﺗَﻠْﺘُﻤُﻮﻩُ ﻗُﻠْﺖُ ﻧَﻌَﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﻛَﺎﻥَ ﻗِﺘَﺎﻟُﻜُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻗُﻠْﺖُ ﺍﻟْﺤَﺮْﺏُ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻪُ ﺳِﺠَﺎﻝٌ ﻳَﻨَﺎﻝُ ﻣِﻨَّﺎ ﻭَﻧَﻨَﺎﻝُ ﻣِﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﺫَﺍ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﻗُﻠْﺖُ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﺍﺗْﺮُﻛُﻮﺍ ﻣَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺁﺑَﺎﺅُﻛُﻢْ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻧَﺎ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻔَﺎﻑِ ﻭَﺍﻟﺼِّﻠَﺔِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟِﻠﺘَّﺮْﺟُﻤَﺎﻥِ ﻗُﻞْ ﻟَﻪُ ﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﻋَﻦْ ﻧَﺴَﺒِﻪِ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺫُﻭ ﻧَﺴَﺐٍ ﻓَﻜَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞُ ﺗُﺒْﻌَﺚُ ﻓِﻲ ﻧَﺴَﺐِ ﻗَﻮْﻣِﻬَﺎ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﻫَﻞْ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻗَﺎﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻗَﺒْﻠَﻪُ ﻟَﻘُﻠْﺖُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻳَﺄْﺗَﺴِﻲ ﺑِﻘَﻮْﻝٍ ﻗِﻴﻞَ ﻗَﺒْﻠَﻪُ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﻫَﻞْ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺁﺑَﺎﺋِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣَﻠِﻚٍ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻗُﻠْﺖُ ﻓَﻠَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺁﺑَﺎﺋِﻪِ ﻣِﻦْ ﻣَﻠِﻚٍ ﻗُﻠْﺖُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻳَﻄْﻠُﺐُ ﻣُﻠْﻚَ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﻫَﻞْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺘَّﻬِﻤُﻮﻧَﻪُ ﺑِﺎﻟْﻜَﺬِﺏِ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﻣَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﻋْﺮِﻑُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟِﻴَﺬَﺭَ ﺍﻟْﻜَﺬِﺏَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻳَﻜْﺬِﺏَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﺃَﺷْﺮَﺍﻑُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﻩُ ﺃَﻡْ ﺿُﻌَﻔَﺎﺅُﻫُﻢْ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥَّ ﺿُﻌَﻔَﺎﺀَﻫُﻢْ ﺍﺗَّﺒَﻌُﻮﻩُ ﻭَﻫُﻢْ ﺃَﺗْﺒَﺎﻉُ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﺃَﻳَﺰِﻳﺪُﻭﻥَ ﺃَﻡْ ﻳَﻨْﻘُﺼُﻮﻥَ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻳَﺰِﻳﺪُﻭﻥَ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺃَﻣْﺮُ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘِﻢَّ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﺃَﻳَﺮْﺗَﺪُّ ﺃَﺣَﺪٌ ﺳَﺨْﻄَﺔً ﻟِﺪِﻳﻨِﻪِ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥْ ﻳَﺪْﺧُﻞَ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥُ ﺣِﻴﻦَ ﺗُﺨَﺎﻟِﻂُ ﺑَﺸَﺎﺷَﺘُﻪُ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏَ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﻫَﻞْ ﻳَﻐْﺪِﺭُ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞُ ﻟَﺎ ﺗَﻐْﺪِﺭُ ﻭَﺳَﺄَﻟْﺘُﻚَ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﻓَﺬَﻛَﺮْﺕَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻳَﻨْﻬَﺎﻛُﻢْ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓِ ﺍﻟْﺄَﻭْﺛَﺎﻥِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻔَﺎﻑِ ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺗَﻘُﻮﻝُ ﺣَﻘًّﺎ ﻓَﺴَﻴَﻤْﻠِﻚُ ﻣَﻮْﺿِﻊَ ﻗَﺪَﻣَﻲَّ ﻫَﺎﺗَﻴْﻦِ ﻭَﻗَﺪْ ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﺎﺭِﺝٌ ﻟَﻢْ ﺃَﻛُﻦْ ﺃَﻇُﻦُّ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﻠَﻮْ ﺃَﻧِّﻲ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺃَﻧِّﻲ ﺃَﺧْﻠُﺺُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻟَﺘَﺠَﺸَّﻤْﺖُ ﻟِﻘَﺎﺀَﻩُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛُﻨْﺖُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻟَﻐَﺴَﻠْﺖُ ﻋَﻦْ ﻗَﺪَﻣِﻪِ ﺛُﻢَّ ﺩَﻋَﺎ ﺑِﻜِﺘَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻌَﺚَ ﺑِﻪِ ﺩِﺣْﻴَﺔُ ﺇِﻟَﻰ ﻋَﻈِﻴﻢِ ﺑُﺼْﺮَﻯ ﻓَﺪَﻓَﻌَﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﻓَﻘَﺮَﺃَﻩُ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻓِﻴﻪِ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ ﻣِﻦْ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﻋَﻈِﻴﻢِ ﺍﻟﺮُّﻭﻡِ ﺳَﻠَﺎﻡٌ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺍﺗَّﺒَﻊَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﺃَﺩْﻋُﻮﻙَ ﺑِﺪِﻋَﺎﻳَﺔِ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺃَﺳْﻠِﻢْ ﺗَﺴْﻠَﻢْ ﻳُﺆْﺗِﻚَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺟْﺮَﻙَ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻴْﺖَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺇِﺛْﻢَ ﺍﻟْﺄَﺭِﻳﺴِﻴِّﻴﻦَ ﻭَ { ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻮْﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻛَﻠِﻤَﺔٍ ﺳَﻮَﺍﺀٍ ﺑَﻴْﻨَﻨَﺎ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻧَﻌْﺒُﺪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟَﺎ ﻧُﺸْﺮِﻙَ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺘَّﺨِﺬَ ﺑَﻌْﻀُﻨَﺎ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺃَﺭْﺑَﺎﺑًﺎ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻮْﺍ ﻓَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺍﺷْﻬَﺪُﻭﺍ ﺑِﺄَﻧَّﺎ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ } ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻓَﺮَﻍَ ﻣِﻦْ ﻗِﺮَﺍﺀَﺓِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻛَﺜُﺮَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺍﻟﺼَّﺨَﺐُ ﻭَﺍﺭْﺗَﻔَﻌَﺖْ ﺍﻟْﺄَﺻْﻮَﺍﺕُ ﻭَﺃُﺧْﺮِﺟْﻨَﺎ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟِﺄَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ ﺣِﻴﻦَ ﺃُﺧْﺮِﺟْﻨَﺎ ﻟَﻘَﺪْ ﺃَﻣِﺮَ ﺃَﻣْﺮُ ﺍﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻛَﺒْﺸَﺔَ ﺇِﻧَّﻪُ ﻳَﺨَﺎﻓُﻪُ ﻣَﻠِﻚُ ﺑَﻨِﻲ ﺍﻟْﺄَﺻْﻔَﺮِ ﻓَﻤَﺎ ﺯِﻟْﺖُ ﻣُﻮﻗِﻨًﺎ ﺃَﻧَّﻪُ ﺳَﻴَﻈْﻬَﺮُ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺩْﺧَﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻲَّ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟﻨَّﺎﻇُﻮﺭِ ﺻَﺎﺣِﺐُ ﺇِﻳﻠِﻴَﺎﺀَ ﻭَﻫِﺮَﻗْﻞَ ﺳُﻘُﻔًّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺼَﺎﺭَﻯ ﺍﻟﺸَّﺄْﻡِ ﻳُﺤَﺪِّﺙُ ﺃَﻥَّ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﺣِﻴﻦَ ﻗَﺪِﻡَ ﺇِﻳﻠِﻴَﺎﺀَ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺧَﺒِﻴﺚَ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺑَﻄَﺎﺭِﻗَﺘِﻪِ ﻗَﺪْ ﺍﺳْﺘَﻨْﻜَﺮْﻧَﺎ ﻫَﻴْﺌَﺘَﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟﻨَّﺎﻇُﻮﺭِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﺣَﺰَّﺍﺀً ﻳَﻨْﻈُﺮُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻬُﻢْ ﺣِﻴﻦَ ﺳَﺄَﻟُﻮﻩُ ﺇِﻧِّﻲ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔَ ﺣِﻴﻦَ ﻧَﻈَﺮْﺕُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ ﻣَﻠِﻚَ ﺍﻟْﺨِﺘَﺎﻥِ ﻗَﺪْ ﻇَﻬَﺮَ ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﺨْﺘَﺘِﻦُ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺄُﻣَّﺔِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻴْﺲَ ﻳَﺨْﺘَﺘِﻦُ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩُ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﻬِﻤَّﻨَّﻚَ ﺷَﺄْﻧُﻬُﻢْ ﻭَﺍﻛْﺘُﺐْ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺪَﺍﻳِﻦِ ﻣُﻠْﻜِﻚَ ﻓَﻴَﻘْﺘُﻠُﻮﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻴﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩِ ﻓَﺒَﻴْﻨَﻤَﺎ ﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻣْﺮِﻫِﻢْ ﺃُﺗِﻲَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﺑِﺮَﺟُﻞٍ ﺃَﺭْﺳَﻞَ ﺑِﻪِ ﻣَﻠِﻚُ ﻏَﺴَّﺎﻥَ ﻳُﺨْﺒِﺮُ ﻋَﻦْ ﺧَﺒَﺮِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺍﺳْﺘَﺨْﺒَﺮَﻩُ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﺫْﻫَﺒُﻮﺍ ﻓَﺎﻧْﻈُﺮُﻭﺍ ﺃَﻣُﺨْﺘَﺘِﻦٌ ﻫُﻮَ ﺃَﻡْ ﻟَﺎ ﻓَﻨَﻈَﺮُﻭﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓَﺤَﺪَّﺛُﻮﻩُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣُﺨْﺘَﺘِﻦٌ ﻭَﺳَﺄَﻟَﻪُ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻫُﻢْ ﻳَﺨْﺘَﺘِﻨُﻮﻥَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﻫَﺬَﺍ ﻣُﻠْﻚُ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺄُﻣَّﺔِ ﻗَﺪْ ﻇَﻬَﺮَ ﺛُﻢَّ ﻛَﺘَﺐَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺎﺣِﺐٍ ﻟَﻪُ ﺑِﺮُﻭﻣِﻴَﺔَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻧَﻈِﻴﺮَﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻭَﺳَﺎﺭَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﺇِﻟَﻰ ﺣِﻤْﺺَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺮِﻡْ ﺣِﻤْﺺَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺗَﺎﻩُ ﻛِﺘَﺎﺏٌ ﻣِﻦْ ﺻَﺎﺣِﺒِﻪِ ﻳُﻮَﺍﻓِﻖُ ﺭَﺃْﻱَ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﻋَﻠَﻰ ﺧُﺮُﻭﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻧَﺒِﻲٌّ ﻓَﺄَﺫِﻥَ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﻟِﻌُﻈَﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﺮُّﻭﻡِ ﻓِﻲ ﺩَﺳْﻜَﺮَﺓٍ ﻟَﻪُ ﺑِﺤِﻤْﺺَ ﺛُﻢَّ ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﺄَﺑْﻮَﺍﺑِﻬَﺎ ﻓَﻐُﻠِّﻘَﺖْ ﺛُﻢَّ ﺍﻃَّﻠَﻊَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﻣَﻌْﺸَﺮَ ﺍﻟﺮُّﻭﻡِ ﻫَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻔَﻠَﺎﺡِ ﻭَﺍﻟﺮُّﺷْﺪِ ﻭَﺃَﻥْ ﻳَﺜْﺒُﺖَ ﻣُﻠْﻜُﻜُﻢْ ﻓَﺘُﺒَﺎﻳِﻌُﻮﺍ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﻓَﺤَﺎﺻُﻮﺍ ﺣَﻴْﺼَﺔَ ﺣُﻤُﺮِ ﺍﻟْﻮَﺣْﺶِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺄَﺑْﻮَﺍﺏِ ﻓَﻮَﺟَﺪُﻭﻫَﺎ ﻗَﺪْ ﻏُﻠِّﻘَﺖْ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺭَﺃَﻯ ﻫِﺮَﻗْﻞُ ﻧَﻔْﺮَﺗَﻬُﻢْ ﻭَﺃَﻳِﺲَ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﻗَﺎﻝَ ﺭُﺩُّﻭﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻲَّ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﻗُﻠْﺖُ ﻣَﻘَﺎﻟَﺘِﻲ ﺁﻧِﻔًﺎ ﺃَﺧْﺘَﺒِﺮُ ﺑِﻬَﺎ ﺷِﺪَّﺗَﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻨِﻜُﻢْ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻓَﺴَﺠَﺪُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﻭَﺭَﺿُﻮﺍ ﻋَﻨْﻪُ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﺁﺧِﺮَ ﺷَﺄْﻥِ ﻫِﺮَﻗْﻞَ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺻَﺎﻟِﺢُ ﺑْﻦُ ﻛَﻴْﺴَﺎﻥَ ﻭَﻳُﻮﻧُﺲُ ﻭَﻣَﻌْﻤَﺮٌ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ (6) Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa Abdullah bin 'Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu Sufyan bin Harb telah mengabarkan kepadanya; bahwa Heraclius menerima rombongan dagang Quraisy, yang sedang mengadakan ekspedisi dagang ke Negeri Syam pada saat berlakunya perjanjian antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Abu Sufyan dan orang-orang kafir Quraisy. Saat singgah di Iliya' mereka menemui Heraclius atas undangan Heraclius untuk di diajak dialog di majelisnya, yang saat itu Heraclius bersama dengan para pembesar-pembesar Negeri Romawi. Heraclius berbicara dengan mereka melalui penerjemah. Heraclius berkata; "Siapa diantara kalian yang paling dekat hubungan keluarganya dengan orang yang mengaku sebagai Nabi itu?." Abu Sufyan berkata; maka aku menjawab; "Akulah yang paling dekat hubungan kekeluargaannya dengan dia". Heraclius berkata; "Dekatkanlah dia denganku dan juga sahabat-sahabatnya." Maka mereka meletakkan orang-orang Quraisy berada di belakang Abu Sufyan. Lalu Heraclius berkata melalui penerjemahnya: "Katakan kepadanya, bahwa aku bertanya kepadanya tentang lelaki yang mengaku sebagai Nabi. Jika ia berdusta kepadaku maka kalian harus mendustakannya."Demi Allah, kalau bukan rasa malu akibat tudingan pendusta yang akan mereka lontarkan kepadaku niscaya aku berdusta kepadanya." Abu Sufyan berkata; Maka yang pertama ditanyakannya kepadaku tentangnya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) adalah: "bagaimana kedudukan nasabnya ditengah-tengah kalian?" Aku jawab: "Dia adalah dari keturunan baik-baik (bangsawan) ". Tanyanya lagi: "Apakah ada orang lain yang pernah mengatakannya sebelum dia?" Aku jawab: "Tidak ada". Tanyanya lagi: "Apakah bapaknya seorang raja?" Jawabku: "Bukan". Apakah yang mengikuti dia orang-orang yang terpandang atau orang-orang yang rendah?" Jawabku: "Bahkan yang mengikutinya adalah orang-orang yang rendah". Dia bertanya lagi: "Apakah bertambah pengikutnya atau berkurang?" Aku jawab: "Bertambah". Dia bertanya lagi: "Apakah ada yang murtad disebabkan dongkol terhadap agamanya?" Aku jawab: "Tidak ada". Dia bertanya lagi: "Apakah kalian pernah mendapatkannya dia berdusta sebelum dia menyampaikan apa yang dikatakannya itu?" Aku jawab: "Tidak pernah". Dia bertanya lagi: "Apakah dia pernah berlaku curang?" Aku jawab: "Tidak pernah. Ketika kami bergaul dengannya, dia tidak pernah melakukan itu". Berkata Abu Sufyan: "Aku tidak mungkin menyampaikan selain ucapan seperti ini". Dia bertanya lagi: "Apakah kalian memeranginya?" Aku jawab: "Iya". Dia bertanya lagi: "Bagaimana kesudahan perang tersebut?" Aku jawab: "Perang antara kami dan dia sangat banyak. Terkadang dia mengalahkan kami terkadang kami yang mengalahkan dia". Dia bertanya lagi: "Apa yang diperintahkannya kepada kalian?" Aku jawab: "Dia menyuruh kami; 'Sembahlah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan tinggalkan apa yang dikatakan oleh nenek moyang kalian. ' Dia juga memerintahkan kami untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim". Maka Heraclius berkata kepada penerjemahnya: "Katakan kepadanya, bahwa aku telah bertanya kepadamu tentang keturunan orang itu, kamu ceritakan bahwa orang itu dari keturunan bangsawan. Begitu juga laki-laki itu dibangkitkan di tengah keturunan kaumnya. Dan aku tanya kepadamu apakah pernah ada orang sebelumnya yang mengatakan seperti yang dikatakannya, kamu jawab tidak. Seandainya dikatakan ada orang sebelumnya yang mengatakannya tentu kuanggap orang ini meniru orang sebelumnya yang pernah mengatakan hal serupa. Aku tanyakan juga kepadamu apakah bapaknya ada yang dari keturunan raja, maka kamu jawab tidak. Aku katakan seandainya bapaknya dari keturunan raja, tentu orang ini sedang menuntut kerajaan bapaknya. Dan aku tanyakan juga kepadamu apakah kalian pernah mendapatkan dia berdusta sebelum dia menyampaikan apa yang dikatakannya, kamu menjawabnya tidak. Sungguh aku memahami, kalau kepada manusia saja dia tidak berani berdusta apalagi berdusta kepada Allah. Dan aku juga telah bertanya kepadamu, apakah yang mengikuti dia orang-orang yang terpandang atau orang-orang yang rendah?" Kamu menjawab orang-orang yang rendah yang mengikutinya. Memang mereka itulah yang menjadi para pengikut Rasul. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah bertambah pengikutnya atau berkurang, kamu menjawabnya bertambah. Dan memang begitulah perkara iman hingga menjadi sempurna. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah ada yang murtad disebabkan marah terhadap agamanya. Kamu menjawab tidak ada. Dan memang begitulah iman bila telah masuk tumbuh bersemi di dalam hati. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah dia pernah berlaku curang, kamu jawab tidak pernah. Dan memang begitulah para Rasul tidak mungkin curang. Dan aku juga sudah bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya kepada kalian, kamu jawab dia memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan melarang kalian menyembah berhala, dia juga memerintahkan kalian untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim. Seandainya semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada diantara kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku akan basuh kedua kakinya. Kemudian Heraclius meminta surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang dibawa oleh Dihyah untuk para Penguasa Negeri Bashrah, Maka diberikannya surat itu kepada Heraclius, maka dibacanya dan isinya berbunyi: "Bismillahir rahmanir rahim. Dari Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya untuk Heraclius. Penguasa Romawi, Keselamatan bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Kemudian daripada itu, aku mengajakmu dengan seruan Islam; masuk Islamlah kamu, maka kamu akan selamat, Allah akan memberi pahala kepadamu dua kali. Namun jika kamu berpaling, maka kamu menanggung dosa rakyat kamu, dan: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Rabb selain Allah". Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." Abu Sufyan menuturkan: "Setelah Heraclius menyampaikan apa yang dikatakannya dan selesai membaca surat tersebut, terjadilah hiruk pikuk dan suara-suara ribut, sehingga mengusir kami. Aku berkata kepada teman-temanku setelah kami diusir keluar; "sungguh dia telah diajak kepada urusan Anak Abu Kabsyah. Heraclius mengkhawatirkan kerajaan Romawi."Pada masa itupun aku juga khawatir bahwa Muhammad akan berjaya, sampai akhirnya (perasaan itu hilang setelah) Allah memasukkan aku ke dalam Islam. Dan adalah Ibnu An Nazhur, seorang Pembesar Iliya' dan Heraclius adalah seorang uskup agama Nashrani, dia menceritakan bahwa pada suatu hari ketika Heraclius mengunjungi Iliya' dia sangat gelisah, berkata sebagian komandan perangnya: "Sungguh kami mengingkari keadaanmu. Selanjutnya kata Ibnu Nazhhur, "Heraclius adalah seorang ahli nujum yang selalu memperhatikan perjalanan bintang-bintang. Dia pernah menjawab pertanyaan para pendeta yang bertanya kepadanya; "Pada suatu malam ketika saya mengamati perjalanan bintang-bintang, saya melihat raja Khitan telah lahir, siapakah di antara ummat ini yang di khitan?" Jawab para pendeta; "Yang berkhitan hanyalah orang-orang Yahudi, janganlah anda risau karena orang-orang Yahudi itu. Perintahkan saja keseluruh negeri dalam kerajaan anda, supaya orang-orang Yahudi di negeri tersebut di bunuh." Ketika itu di hadapakan kepada Heraclius seorang utusan raja Bani Ghasssan untuk menceritakan perihal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah orang itu selesai bercerita, lalu Heraclius memerintahkan agar dia diperiksa, apakah dia berkhitan ataukah tidak. Seusai di periksa, ternyata memang dia berkhitam. Lalu di beritahukan orang kepada Heraclius. Heraclius bertanya kepada orang tersebut tentang orang-orang Arab yang lainnya, di khitankah mereka ataukah tidak?" Dia menjawab; "Orang Arab itu di khitan semuanya." Heraclius berkata; 'inilah raja ummat, sesungguhnya dia telah terlahir." Kemudian heraclisu berkirim surat kepada seorang sahabatnya di Roma yang ilmunya setarf dengan Heraclisu (untuk menceritakan perihal kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam). Sementara itu, ia meneruskan perjalanannya ke negeri Himsha, tetapi sebelum tiba di Himsha, balasan surat dari sahabatnya itu telah tiba terlebih dahulu. Sahabatnya itu menyetujui pendapat Heraclius bahwa Muhammad telah lahir dan bahwa beliau memang seorang Nabi. Heraclius lalu mengundang para pembesar Roma supaya datang ke tempatnya di Himsha, setelah semuanya hadir dalam majlisnya, Heraclius memerintahkan supaya mengunci semua pintu. Kemudian dia berkata; 'Wahai bangsa rum, maukah anda semua beroleh kemenangan dan kemajuan yang gilang gemilang, sedangkan kerajaan tetap utuh di tangan kita? Kalau mau, akuilah Muhammad sebagai Nabi!." Mendengar ucapan itu, mereka lari bagaikan keledai liar, padahal semua pintu telah terkunci. Melihat keadaan yang demikian, Heraclius jadi putus harapan yang mereka akan beriman (percaya kepada kenabian Muhammad). Lalu di perintahkannya semuanya untuk kembali ke tempatnya masing-masing seraya berkata; "Sesungguhnya saya mengucapkan perkataan saya tadi hanyalah sekedar menguji keteguhan hati anda semua. Kini saya telah melihat keteguhan itu." Lalu mereka sujud di hadapan Heraclius dan mereka senang kepadanya. Demikianlah akhir kisah Heraclius. Telah di riwayatkan oleh Shalih bin Kaisan dan Yunus dan Ma'mar dari Az Zuhri .
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪَﺍﻥُ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻳُﻮﻧُﺲُ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﺡ ﻭ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺑِﺸْﺮُ ﺑْﻦُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻳُﻮﻧُﺲُ ﻭَﻣَﻌْﻤَﺮٌ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﻧَﺤْﻮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﻋُﺒَﻴْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺟْﻮَﺩَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣِﻴﻦَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﻠْﻘَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﻴُﺪَﺍﺭِﺳُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﻠَﺮَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﺟْﻮَﺩُ ﺑِﺎﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﻳﺢِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠَﺔِ (5) Telah menceritakan kepada kami Abdan dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dan dengan riwayat yang sama, telah menceritakan pula kepada kami Bisyir bin Muhammad berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dan Ma'mar dari Az Zuhri seperti lainnya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu 'Abbas berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril 'Alaihis Salam menemuinya, dan adalah Jibril 'Alaihis Salam mendatanginya setiap malam di bulan Ramadlan, dimana Jibril 'Alaihis Salam mengajarkan Al Qur'an. Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jauh lebih lembut daripada angin yang berhembus.

Putratuban

Meja belajar warna coklat